Analisis Semiotika pada Film "Merah Putih"

 


Pendahuluan: Film Merah Putih adalah salah satu film yang mengisahkan tentang perjuangan para kadet Indonesia dalam bergerilya melawan tentara Belanda. Film ini berlatar pada tahun 1947 di mana saat itu terjadi agresi militer Belanda di Indonesia, walaupun Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945, cerita ini merujuk pada kelima tentara Indonesia bernama Amir, Tomas, Dayan, Soerono dan Marius mengikuti latihan militer di Sebuah Barak Bantir di Semarang, Jawa Tengah.

Kelima kadet ini berasal dari suku, agama dan latar belakang yang berbeda-beda. Suatu ketika, kamp tempat mereka berlatih diserang oleh tentara Belanda. Dalam serangan tersebut, ada beberapa tentara Indonesia yang terbunuh, sementara yang berhasil hidup dan lolos, memutuskan untuk pindah ke pedalaman Jawa dan melanjutkan gerilya mereka melawan pasukan Belanda dengan strategi baru.

Isi:

Tanda: Dalam film tersebut beberapa kali digaungkan kata yang berhasil menarik perhatian saya, yakni "Merdeka atau mati"

Pertanda: Jika diperhatikan, pertanda dari kata "Merdeka atau mati." yang selalu digelorakan merupakan salah satu kobaran semangat untuk para pejuang, sebab jika mereka menyerah dalam merebut kemerdekaan itu tandanya sama dengan mati dan hancurnya bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kata "Merdeka atau mati" menjadi pecutan bagi para gerilyawan untuk terus semangat berjuang melawan para penjajah pada film tersebut, seperti sebuah pertanda yang terus berulang.

Metode: Teori yang saya ambil pada kajian kali ini adalah teori dari Charles Sanders Pierce, jika mengacu pada latar dan objek yang dikaji, bagi saya teori ini sudah sangat tepat, film ini diangkat dari kisah nyata para pejuang kemerdekaan Indonesia saat terjadi agresi militer di sejumlah wilayah Indonesiaa, beberapa sembooyan dan seruan semangat yang terdapat dalam film tersebut merupakan salah satu contoh dari semiotika menurut Charles Sanders Pierce, menurut saya.

Kesimpulan: Pada film "Merah Putih" ini kita bisa merasakan bagaimana perjuangan para pejuang bergerilya dalam memeperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dengan beberapa tanda dan pertanda dalam konsep semiotik pada film tersebut, para penonton juga diajak untuk mendalami dan menjiwai perjuangan para tentara Indonesia tersebut.


    Demikian yang dapat penulis sampaikan, bila ada penjelasan yang kurang tepat mohon dikoreksi karena pada blog ini kita saling belajar. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Branding Pendidikan Jerome Polin di Channel Nihonggo Mantapu Menurut Semiotika

Metode Kajian Seni Lain, Selain Kajian Semiotika